memberikan keyakinan kepada pengajar bahwa perilaku yang tercantum dalam TIU dapat dicapai secara efektif dan efisien. Namun kenyataannya, tidak sedikit dari pengembang pembelajaran (termasuk pengajar) melewati tahapan ini. Kebanyakan dari mereka dari TIU langsung melompat ke penulisan TIK, tes, atau isi pelajaran, sehingga kegiatan pembelajaran yang dihasilkan menjadi tidak sistematik.
Pembelajaran yang dirancang secara melompat atau tidak sistematik ini akan berimplikasi sebagai berikut:
1. Daftar TIK yang telah disusun tidak konsisten dengan TIUnya. Daftar TIK tersebut mungkin tidak lengkap atau berlebihan. Disamping itu, kemampuan yang ada dalam setiap TIK belum tentu mengacu kepada kemampuan yang terdapat dalam TIU.
2. Materi tes tidak terperinci karena hanya meliputi pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang bersifat umum atau akhir. Kemajuan siswa di tengah proses belajar tidak dapat diukur dengan teliti sehingga pengajar tidak dapat diukur dengan teliti sehingga pengajar tidak dapat memberikan pengajaran remedial yang tepat bagi siswa yang sebenarnya masih ketinggalan atau pemberian bahan pengayaan bagi siswa yang telah lebih dahulu maju.
3. Urutan isi pelajaran kurang sistematik
4. Titik berangkat materi pelajaran tidak sesuai dengan kemampuan awal siswa
5. Cara penyajiannya tidak sesuai dengan karakteristik siswa
Beranjak dari fakta-fakta yang telah diuraikan di atas, maka perlu disampaikan tentang apa dan bagaimana memetakan sebuah kompetensi atau menganalisis sebuah pembelajaran agar pembelajaran yang dilaksanakan menjadi lebih terarah, sistematik, dan berkualitas.
PEMBAHASAN
Tak kenal maka tak sayang, pepatah inilah yang sering digaung-gaungkan saat pertama kali kita ingin menyelami suatu hal yang masih relatif baru. Kenyataannya memanglah demikian, karena sulit rasanya untuk menumbuhkan rasa sayang kalau mengenalnyapun kita tidak. Sama halnya saat kita ingin memetakan sebuah kompetensi ataupun menganalisis pembelajaran. Rasanya akan tumbuh rasa malas untuk melakukannya kalau kita sendiri belum tahu apa dan bagaimanakah dia. Untuk itu, setelah ini akan dibahas mengenai pengertian, posisi analisis pembelajaran dan sistem pembelajaran, struktur perilaku, langkah-langkah melakukan analisis pembelajaran, dan contoh analisis pembelajaran.
Pengertian
Analisis instruksional adalah proses menjabarkan perilaku umum menjadi perilaku khusus yang tersusun secara logis dan sistematik. Penjabaran tersebut dimaksudkan untuk mendapatkan susunan yang jelas mengenai kedudukan perilaku khusus manakah yang perlu dilakukan terlebih dahulu dari perilaku yang lain. Banyak alasan yang membuat kita mendahulukan perilaku khusus yang satu dengan perilaku khusus lainnya, diantaranya karena alasan-alasan sebagai berikut: kedudukannya sebagai perilaku prasyarat, perilaku yang menurut urutan gerakan fisik berlangsung terlebih dahulu, perilaku yang menurut proses psikologis muncul lebih dahulu, atau secara kronologis terjadi lebih awal.
Jadi bisa dikatakan, dengan melakukan analisis pembelajaran, kita akan mendapatkan gambaran tentang susunan perilaku khusus dari yang paling awal sampai yang paling akhir. Atau dengan perkataan lain, melalui tahap perilaku-perilaku khusus tertentu siswa akan mencapai perilaku umum. Perilaku khusus yang telah tersusun secara sistematik menuju perilaku umum itu laksana jalan yang singkat yang harus dilalui siswa untuk mencapai tujuannya dengan baik.
Posisi Analisis Pembelajaran dalam Sistem Pembelajaran
Sistem adalah benda, peristiwa, kejadian, atau cara yang terorganisasi yang terdiri atas bagian-bagian yang lebih kecil dan seluruh bagian tersebut secara bersama-sama berfungsi untuk mencapai tujuan tertentu. Definisi ini menunjukkan bahwa suatu benda atau peristiwa baru dapat disebut sistem bila memenuhi empat kriteria secara sekaligus, yaitu: pertama, dapat dibagi menjadi bagian-bagian yang lebih kecil; kedua, setiap bagian mempunyai fungsi tersendiri; ketiga, seluruh bagian itu melakukan fungsi secara bersama; keempat, fungsi bersama yang dilakukannya mempunyai suatu tujuan tertentu.
Dari pengertian sistem di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa pembelajaran adalah salah satu contoh dari sistem dan analisis pembelajaran adalah salah satu komponen pembangun sistem tersebut. Dengan demikian, dimanakah posisi analisis pembelajaran dalam sistem pembelajaran? Berikut gambarannya.